Skip to main content

Bobok Lama

Mungkin kata orang benar ya, kalau udah terlalu capek, tidak tahu harus mana dulu yang dikerjakan padahal ada banyak yang perlu dikerjakan di depan mata. Sama yang terjadi pada yang punya blog  ini (alasan banget!). Ini adalah rekor terlama (kayaknya sih) blog ini tidak ada postingan baru. Ya memang awalnya cuma untuk nulis kalau pas lagi gemregah aja sih, hehehe. 

Tapi, tapi, tapi, di 2017 ini akan ada perubahan nasib pada blog ini. At least, tidak akan ongkang-ongkang setahun lamanya. Banyak sekali yang terjadi di tahun 2016 dan tidak sempat saya abadikan dalam postingan blog. Di 2017 ini niat dan inginnya sudah bulat untuk kembali mengisi blog ini dengan cerita apapun yang terjadi selama 2016 dan seterusnya. 

Jadi, aku sudah bangun dari bobok yang (terlalu) lama. Nantikan! :)

Comments

Popular posts from this blog

Parikan ala arek Suroboyo

Kata orang, boleh aja kita meninggalkan, tapi kenangan nggak akan terlupakan. Dua setengah bulan di Surabaya membuat saya menemukan banyak hal baru. Mulai lingkungan baru, sahabat-sahabat baru, hati yang baru #eh, sampai menemukan akun twitter baru, hahaha. Oke, jadi gini, waktu itu saya sedang cari akun twitternya @infosurabaya biasalah setiap kota akun-akun dengan nama @infojogja @infoJKT dan info-info yang lain selalu ngetwit berita terupdate seputar kota yang bersangkutan. Bukannya @infosurbaya yang ketemu justru saya dipertemukan lebih dahulu dengan akun @aslisuroboyo yang sebulan terakhir ini membuat dahi saya sering dipegang oleh teman sekamar karena.......... yap, ketawa-ketawa nggak jelas saat buka twitter. Mau tau alasan ketawa-ketawa sendirian ini? Setelah baca ini silakan liat timeline @aslisuroboyo dengan hashtag #parikanRek. Dan buat kamu-kamu yang belum bergabung di twitter world, ini, dengan sukarela saya tuliskan beberapa twit gombal tingkat Keukenhoff dari akun yang s

Kopiku

Manis. Tidak juga menjadi manis. Pahit. Tapi hidup. Kadang pahit yang mengobati. Seringkali pahit yang justru menyembuhkan. Apa gunanya manis kalau hanya maya. Maya dimana mana. Kapan saja. Dengan siapa saja dan cara apa saja. Mulai halusinasi. Terserang ilusi. Kontaminasi delusi. Seolah-olah menjadi orang yang benar. Seolah-olah menjadi yang terpilih. Bahagia dalam maya. Menangis dalam manis. Cuma bisa meringis ketika teriris. Maya maya maya. Semu semu semu. Manis manis manis. Tanpa permisi pergi. Tanpa undangan datang. Pahit. Menyembuhkan. Pahit. Membenarkan. 

Sebuah PKPA, Sebuah Cerita

Sebenarnya postingan ini lebih bertujuan untuk memuaskan keinginan beberapa fans (baca: adik2 angkatan) yang penasaran bagaimana jalannya PKPA di Rumah Sakit. Sebagai kakak tingkat yang baik hati, budiwati, serta imut2, saya persembahkan waktu di antara membuat laporan dan menyelesaikan kasus ini untuk kalian. Dan karena saya PKPA di RSUD dr. Soetomo maka yang saya sampaikan adalah yang saya tahu dan beberapa pengamalan saya selama PKPA di rumah sakit termaktub di atas. Here it is! PKPA? Apaan sih? Oke, pertanyaan yang sangat serius sepertinya :P. PKPA adalah singkatan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker, salah satu syarat memperoleh gelar apoteker dan di instansi saya (Fakultas Farmasi UGM) PKPA untuk mahasiswa minat Rumah Sakit dilaksanakan di tiga intansi pemerintah/swasta yaitu apotek, puskesmas, dan rumah sakit. PKPA Rumah Sakit, apa saja yang harus dipersiapkan? Otak, tenaga, waktu, biaya, dan the one in only: hati :) Di sana ngapain aja? Masuk ke poin utama